Scooter

Scooter
Scooterku

Rabu, 27 November 2013

MASALAH KECIL MENJADI BESAR

               Prasangka bisa dikatakan sebagai sikap yang negatif terhadap segala sesuatu baik hal yang kecil atau besar. Pada umumnya prasangka dikaitkan dengan hal-hal yang negatif, meskipun tidak semuanya selalu negatif. Namun ada juga prasangka dalam bentuk positif. Tapi memang lebih banyak prasangka negatif dibandingkan dengan prasangka positif. Intelekgensia and kepribadian biasanya sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam berprasangka. Maka bisa dikatakan orang yang mempunyai intelekgensi yang tinggi maka seseorang akan sulit untuk berprasangka karna mereka mempunyai pemikiran yang kritis. Tapi ada juga orang cendekiawan ataupun orang yang negarawan bisa berprasangka. Maka dari itu untuk mendapatkan status sosial baik itu individu mauapun kelompok pasti aturan yamnga da dilingkungan atau masyarakatnya sedang goyah. Karna hal ini dapat menimbulkan dan juga sebagai pemicu dari prasangka dan diskriminasi. Dan dari prasangka dan diskriminasi itu Nampak jelas. Jika prasangka berawal dari sebuah sikap sedangkan diskriminasi berawal dari suatu tindakan. Maka kaitan dari prasangka dan diskriminasi sangat dekat.
            Dari hubungan diskriminasi dan prasangka itu tidak bisa dipisahkan. Sikap prasangka itu sebenarnya tidak adil karna prasangka itu muncul dari apa yang kita lihat dan kita dengar. Apalagi Cuma dengan pemikiran yang pendek yang lalu disimpulkan dalam kelompok sosialnya. Maka dari itu prasangka dan diskriminasi akan memberikan dampak buruk terhadap kelompok-kelompok tertentu apa bila muncul rasa prasangka dan diskriminasi terhadap kelompok lain, suatu etnis, atau bangsa lain yang pada akhirnya membuiat menjadi masalah dan konflik yang semakin luas.
        Sebagai contohnya misalkan masalah yang hanya melibatkan individu-individu atau beberapa orang saja lama kelamaan masalah ini menjadi luas dan semakin panjang urusannya. Dan akan semakin parah lagi apabila tidak ada penyelesaian dari masalah ini yang nantinya akan melibatkan orang-orang dari wilayah lainnya dan juga diikuti dengan kekerasan yang mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Kerugian itu pun mungkin bukan hanya didapat kepada orang yang terjaid masalah, mungkin orang yang tidak bersalah juga ikut menjadi korban dari masalah ini. Atau contoh lainnya yaitu perbedaan ras antara orang-orang afrika. Biasanya masalah rasisme ini terjadi karna perbedaan warna kulit. Biasanya terjadi di kawasan Afrika Selatan dan membuat kawasan ini menjadi banyak permasalahannya. Konflik ini menjadikan antar suku anar negara dan antar ras yang tidak bisa dihindari lagi.
        Bahkan sampai konflik minoritas kuli putih dengan kekuasaan yang ia miliki dan juga dengan persenjataannya saling melawan kelompok mayoritas dari suku yang mempunyai kulit hitam. Kekerasan ini adalah masalah yang berlarut-larut. Dan belum ada penyelesaian untuk masalah ini. Prasangka lainnya misalkan antara orang-orang arab terhadap orang Israel yang menjadi konflik internasional. Yang pada akhirnya menjadikan peperangan dan juga konflik yang tidak kunjung usai hinggas saatini. Contoh lainnya adalah papua nugini yang merupajan negara yang bersebelahan dengan Indonesia. Mereka berprasangka bahwa warga negara kita yang melinrtasi perbatasan negaranya diorganisasi oleh wanrga negara Indonesia. Padahal fakta yang menunjukan bahwa banyak rakyat Indonesia yang ada di irian jaya yang masuk ke wilayah papua nugini. Maka dari itu alas an mereka berprasangka cukup beralasan.jadi mereka menganggap sawal dari gerakan ekspansi negara Indonesia ke territorial negara mereka (papua nugini) karna mereka sudah termakan issu dari ekspansi Indonesia.
            Dari penelitian yang sudah dilakukan, bahwa wargaindonesia khususnya yang ada di irian jaya yang melintas di perbatasan negara papua nugini. Akibatnya pemerintahan mereka kerepotan untukmemberi makanan dan minuman serta obat-obatan dan harus menyediakan tempat penampungan sendiri. Yang nantinya akan berimbas pada pengeluaran yang sangat besar. Setelah diadakan perundingan antara pemerintah Indonesia dan papua nugini akhirnya mencapai kesepakatan dan masalahpun cair yang pada akhirnya warga Indonesia yang ada disana bisa pelang ke Indonesia dan prasangka mereka akhirnya berubah juga menjadi rasa pengertian kebersamaan dan hidup berdampingan sebagai negara tetangga.
         Ada beberapa hal yang menyebabkan prasangka dan diskriminasi, yang pertama adalah latar belakang sejarah. Orang-orang kulit putih amerika mempunyai prasangka negatif bahwa kulit putih merupakan tuan sedangkan orang berkulit hitam merupakan budak mereka. Padahal tidak seharusnya seperti itu. Belakangan ini prestasi dan reputasi yang mereka dapat cukup dibanggakan dalam bidang politik, olahraga dan lain-lain tetapi prasangka tersebut belum juga hilang hingga saat ini. Yang kedua adalah latar belakang sosio cultural, prasangka yang timbul dari manusia yang satu kepada manusia lainnya. Seperti pemisah antara golongan orang-orang kaya dan golongan orang-orang miskin. Harta yang dimiliki orang kaya baru (OKB) di prasangkai oleh orang miskin bahwa kekayaannya didapat dari hasil yang tidak halal seperti korupsi dan lain sebagainya. Yang ketiga adalah bersumber dari faktor kepribadian. Maksudnya sebagian besar prasangka terjadi karna kepribadian seseorang tertentu. Dan faktor keempat adalah laar belakang keyakinan, agama dan kepercayaan. Prasangka tersebut dapat dikatakan prasangka yang bersifat universal, seperti konflik di irlandia, yunani-turki, irak-iran merupakan prasangka agama.  Ada sebuiah daya dan upaya untuk menanggulangi prasangka dan diskriminasi diantaranya:
1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
Pembangunan di indonesisa bisa dikatakan bisa dikatakan belum merata. Dan masih banyak warga negara Indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan, maka dari itu pembangunan harus merata agar tidak ada kesenjangan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin. Dengan upaya ini diharapkan mampu menghilangkan prasangka-prasangka dalam perekonomian kita. Baik itu dari kelompok ekonomi kuat dan lemah. Sehingga ssedikit demisedikit prasangka ersebut bisa dihilangkan. Dengan usaha peningkatan perekonomian yang diadakan oleh pemerintah dan melaluiusaha kerja sama dengan pemilik modal kuat dengan pemilik modal teratas maka pembangunan akan meningkat dan prasangka dan kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat kita lama-lama bisa hilang.
2. Perluasan kesempatan belajar
Dengan cara ini diharapkan dapat mengurangi prasangka khususnya dibidang pendidikan. Terutama pendidikan tingkat tinggi yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas dan menengah. Maka untunglah bagi orang yang mempunyai otak yang pintar dengan prestasinyasecara konsisten dengan meraih beasiswa mereka pun masih bisa belajar. Maka dari itu harus diberikan kesempatan yang luas agar seluruh warga Indonesia bisa menikmati dan belajar di perguruan tinggi tanpa terkecuali. Maka prasangka yang timbul dibidang ini lama-lama akan hilang.
3. Sikap terbuka dan sikap lapang
Banyak tantangan dan hambatan yang muncul di luar negara kita yang akan merusak keutuhan negara ini. Maka mereka memanfaatkan prasangka, seharusnya idealism paham kesatuan dan persatuan kemerdekaan menimbalkan sikap solidaritas dan loyalitas yang tinggi. Dengan solidaritas dan loyalitas itu maka akan timbul rasa saling menghormati, rasa percaya dan menjauhi sikap prasangka. Maka dari itu akan timbul sikap menerima perbedaan, mau menerima kritik dari orang lain. baik antar individu dan kelompok untuk membina kesatuan dan persatuan dengan cara yang baik.
Setiap bangsa pasti memiliki cirri khas kebudayaan yang berbeda-beda. Dan dari bangsa-bangsa itu pasti dalam sehari-hari berperilaku sesuai dengan norma-norma yang ada di bangsa tersebut mereka menganggap bahwa kebudayaan mereka itu sesuai dengan kodrat alam. Apapun perbedaan tentang kebudayaan yang dipandang dengan segala sesuatu yang kurang baik maka disebu dengan Etnosentrisme, yang dimaksud dari etnosentrisme adalah menganggap kebudayaan sendiri sebagai yang terbaik dan digunakan sebagai tolak ukur untuk membandingkan dengan kebudayaan lain. dan etnosentrisme sendiri juga menjadi masalah sosial. Sehingga komunikasi yang terjalin menjadi kaku yang menjadi penyebab kesalah pahaman dalam komunikasi yang dilakukan. Setiap bangsa merasa kebudayaan mereka yang terbaik lebih diatas disbanding bangsa lain dan menganggap bangsa lain itu rendah dan sebagainya. 

http://nurulaini23.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar