Prasangka
bisa dikatakan sebagai sikap yang negatif terhadap segala sesuatu baik hal yang
kecil atau besar. Pada umumnya prasangka dikaitkan dengan hal-hal yang negatif,
meskipun tidak semuanya selalu negatif. Namun ada juga prasangka dalam bentuk
positif. Tapi memang lebih banyak prasangka negatif dibandingkan dengan
prasangka positif. Intelekgensia and kepribadian biasanya sangat berpengaruh
terhadap seseorang dalam berprasangka. Maka bisa dikatakan orang yang mempunyai
intelekgensi yang tinggi maka seseorang akan sulit untuk berprasangka karna
mereka mempunyai pemikiran yang kritis. Tapi ada juga orang cendekiawan ataupun
orang yang negarawan bisa berprasangka. Maka dari itu untuk mendapatkan status
sosial baik itu individu mauapun kelompok pasti aturan yamnga da dilingkungan
atau masyarakatnya sedang goyah. Karna hal ini dapat menimbulkan dan juga
sebagai pemicu dari prasangka dan diskriminasi. Dan dari prasangka dan
diskriminasi itu Nampak jelas. Jika prasangka berawal dari sebuah sikap
sedangkan diskriminasi berawal dari suatu tindakan. Maka kaitan dari prasangka
dan diskriminasi sangat dekat.
Dari hubungan diskriminasi dan
prasangka itu tidak bisa dipisahkan. Sikap prasangka itu sebenarnya tidak adil
karna prasangka itu muncul dari apa yang kita lihat dan kita dengar. Apalagi Cuma
dengan pemikiran yang pendek yang lalu disimpulkan dalam kelompok sosialnya. Maka
dari itu prasangka dan diskriminasi akan memberikan dampak buruk terhadap
kelompok-kelompok tertentu apa bila muncul rasa prasangka dan diskriminasi
terhadap kelompok lain, suatu etnis, atau bangsa lain yang pada akhirnya membuiat
menjadi masalah dan konflik yang semakin luas.
Sebagai contohnya misalkan masalah
yang hanya melibatkan individu-individu atau beberapa orang saja lama kelamaan
masalah ini menjadi luas dan semakin panjang urusannya. Dan akan semakin parah
lagi apabila tidak ada penyelesaian dari masalah ini yang nantinya akan
melibatkan orang-orang dari wilayah lainnya dan juga diikuti dengan kekerasan
yang mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Kerugian itu pun mungkin bukan
hanya didapat kepada orang yang terjaid masalah, mungkin orang yang tidak
bersalah juga ikut menjadi korban dari masalah ini. Atau contoh lainnya yaitu
perbedaan ras antara orang-orang afrika. Biasanya masalah rasisme ini terjadi
karna perbedaan warna kulit. Biasanya terjadi di kawasan Afrika Selatan dan
membuat kawasan ini menjadi banyak permasalahannya. Konflik ini menjadikan
antar suku anar negara dan antar ras yang tidak bisa dihindari lagi.
Bahkan sampai konflik minoritas kuli
putih dengan kekuasaan yang ia miliki dan juga dengan persenjataannya saling
melawan kelompok mayoritas dari suku yang mempunyai kulit hitam. Kekerasan ini
adalah masalah yang berlarut-larut. Dan belum ada penyelesaian untuk masalah
ini. Prasangka lainnya misalkan antara orang-orang arab terhadap orang Israel yang
menjadi konflik internasional. Yang pada akhirnya menjadikan peperangan dan
juga konflik yang tidak kunjung usai hinggas saatini. Contoh lainnya adalah
papua nugini yang merupajan negara yang bersebelahan dengan Indonesia. Mereka berprasangka
bahwa warga negara kita yang melinrtasi perbatasan negaranya diorganisasi oleh
wanrga negara Indonesia. Padahal fakta yang menunjukan bahwa banyak rakyat Indonesia
yang ada di irian jaya yang masuk ke wilayah papua nugini. Maka dari itu alas
an mereka berprasangka cukup beralasan.jadi mereka menganggap sawal dari
gerakan ekspansi negara Indonesia ke territorial negara mereka (papua nugini)
karna mereka sudah termakan issu dari ekspansi Indonesia.
Dari penelitian yang sudah
dilakukan, bahwa wargaindonesia khususnya yang ada di irian jaya yang melintas
di perbatasan negara papua nugini. Akibatnya pemerintahan mereka kerepotan
untukmemberi makanan dan minuman serta obat-obatan dan harus menyediakan tempat
penampungan sendiri. Yang nantinya akan berimbas pada pengeluaran yang sangat
besar. Setelah diadakan perundingan antara pemerintah Indonesia dan papua nugini
akhirnya mencapai kesepakatan dan masalahpun cair yang pada akhirnya warga Indonesia
yang ada disana bisa pelang ke Indonesia dan prasangka mereka akhirnya berubah
juga menjadi rasa pengertian kebersamaan dan hidup berdampingan sebagai negara
tetangga.
Ada beberapa hal yang menyebabkan
prasangka dan diskriminasi, yang pertama adalah latar belakang sejarah. Orang-orang
kulit putih amerika mempunyai prasangka negatif bahwa kulit putih merupakan
tuan sedangkan orang berkulit hitam merupakan budak mereka. Padahal tidak
seharusnya seperti itu. Belakangan ini prestasi dan reputasi yang mereka dapat
cukup dibanggakan dalam bidang politik, olahraga dan lain-lain tetapi prasangka
tersebut belum juga hilang hingga saat ini. Yang kedua adalah latar belakang
sosio cultural, prasangka yang timbul dari manusia yang satu kepada manusia lainnya.
Seperti pemisah antara golongan orang-orang kaya dan golongan orang-orang
miskin. Harta yang dimiliki orang kaya baru (OKB) di prasangkai oleh orang
miskin bahwa kekayaannya didapat dari hasil yang tidak halal seperti korupsi
dan lain sebagainya. Yang ketiga adalah bersumber dari faktor kepribadian. Maksudnya
sebagian besar prasangka terjadi karna kepribadian seseorang tertentu. Dan faktor
keempat adalah laar belakang keyakinan, agama dan kepercayaan. Prasangka tersebut
dapat dikatakan prasangka yang bersifat universal, seperti konflik di irlandia,
yunani-turki, irak-iran merupakan prasangka agama.
Ada
sebuiah daya dan upaya untuk menanggulangi prasangka dan diskriminasi diantaranya:
1. Perbaikan
kondisi sosial ekonomi
Pembangunan di
indonesisa bisa dikatakan bisa dikatakan belum merata. Dan masih banyak warga
negara Indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan, maka dari itu
pembangunan harus merata agar tidak ada kesenjangan antara orang-orang kaya dan
orang-orang miskin. Dengan upaya ini diharapkan mampu menghilangkan
prasangka-prasangka dalam perekonomian kita. Baik itu dari kelompok ekonomi
kuat dan lemah. Sehingga ssedikit demisedikit prasangka ersebut bisa
dihilangkan. Dengan usaha peningkatan perekonomian yang diadakan oleh
pemerintah dan melaluiusaha kerja sama dengan pemilik modal kuat dengan pemilik
modal teratas maka pembangunan akan meningkat dan prasangka dan kesenjangan
sosial yang terjadi di masyarakat kita lama-lama bisa hilang.
2. Perluasan
kesempatan belajar
Dengan cara ini
diharapkan dapat mengurangi prasangka khususnya dibidang pendidikan. Terutama pendidikan
tingkat tinggi yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas dan menengah. Maka untunglah
bagi orang yang mempunyai otak yang pintar dengan prestasinyasecara konsisten
dengan meraih beasiswa mereka pun masih bisa belajar. Maka dari itu harus
diberikan kesempatan yang luas agar seluruh warga Indonesia bisa menikmati dan
belajar di perguruan tinggi tanpa terkecuali. Maka prasangka yang timbul
dibidang ini lama-lama akan hilang.
3. Sikap
terbuka dan sikap lapang
Banyak tantangan
dan hambatan yang muncul di luar negara kita yang akan merusak keutuhan negara
ini. Maka mereka memanfaatkan prasangka, seharusnya idealism paham kesatuan dan
persatuan kemerdekaan menimbalkan sikap solidaritas dan loyalitas yang tinggi. Dengan
solidaritas dan loyalitas itu maka akan timbul rasa saling menghormati, rasa
percaya dan menjauhi sikap prasangka. Maka dari itu akan timbul sikap menerima
perbedaan, mau menerima kritik dari orang lain. baik antar individu dan
kelompok untuk membina kesatuan dan persatuan dengan cara yang baik.
Setiap bangsa pasti memiliki cirri khas
kebudayaan yang berbeda-beda. Dan dari bangsa-bangsa itu pasti dalam
sehari-hari berperilaku sesuai dengan norma-norma yang ada di bangsa tersebut
mereka menganggap bahwa kebudayaan mereka itu sesuai dengan kodrat alam. Apapun
perbedaan tentang kebudayaan yang dipandang dengan segala sesuatu yang kurang
baik maka disebu dengan Etnosentrisme, yang dimaksud dari etnosentrisme adalah
menganggap kebudayaan sendiri sebagai yang terbaik dan digunakan sebagai tolak
ukur untuk membandingkan dengan kebudayaan lain. dan etnosentrisme sendiri juga
menjadi masalah sosial. Sehingga komunikasi yang terjalin menjadi kaku yang
menjadi penyebab kesalah pahaman dalam komunikasi yang dilakukan. Setiap bangsa
merasa kebudayaan mereka yang terbaik lebih diatas disbanding bangsa lain dan
menganggap bangsa lain itu rendah dan sebagainya.
http://nurulaini23.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar